Semangat literasi di Kota Pelajar, Yogyakarta tak akan pernah surut. Keberadaan organisasi penulis menjadi wadah nyata untuk tujuan anak-anak muda yang haus akan literasi. Seperti menulis artikel, puisi, cerpen, novel, bahkan biografi. Sebagai organisasi yang berada di wilayah Yogyakarta, FLP kerap mendapat kunjungan maupun kerja sama dari sekolah. Beberapa waktu lalu, tepatnya hari Jumat (08/11), FLP Yogyakarta mendapat kerja sama dengan Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta.
Kerja sama yang dijalin merupakan outing class. Menurut penuturan dari Kak Yuna, selaku anggota Divisi Karya, yang sekaligus ustazah pengampu ekstrakurikuler Jurnalistik Putri MBS Yogyakarta, outing class merupakan bagian dari program ekstrakurikuler mereka. Seluruh santri yang mengikuti outing class berasal dari SMP dan SMA MBS Yogyakarta. Ada yang dari kelas 7, 8, Takhassus, 10, dan 11.
“Kami memperkenalkan kepada para santri: ada, lo, organisasi penulis di Yogyakarta. Harapannya setelah lulus SMA, jika mereka kuliah di Yogya dan masih stay di sini, mereka yang ingin mencari wadah dalam bidang literasi bisa mendaftar di FLP Yogyakarta. Apalagi FLP menulis salah satu tujuannya untuk berdakwah dan ini akan sesuai dengan pribadi para santri,” ucap Kak Yuna.
FLP Yogyakarta mengisi kegiatan outing class untuk para santri putri dengan beberapa kegiatan menarik. Lokasi yang menjadi tujuan adalah Perpustakaan UGM, Balairung, dan Wisdom Park UGM. Kak Inel selaku koordinator Humas FLP Yogyakarta membuat puncak konsep outing class agar para santri mengenal metode menulis dengan cara yang berbeda, menyatu dengan alam yang lokasinya berada di Wisdom Park UGM.
Sebelumnya kakak-kakak dari FLP Yogyakarta mengajak para santri menuju ke area Balairung UGM. Kak Inel dan Kak Moli sebagai anggota senior di FLP Yogyakarta, serta Kak Nada dan Kak Amri yang keduanya merupakan anggota FLP Yogyakarta angkatan paling baru, angkatan 21, berkenalan dengan para santri MBS Yogyakarta. Kemudian Kak Inel juga menjelaskan secara singkat apa itu FLP Yogyakarta dan bagaimana jika santri nantinya hendak bergabung bersama organisasi penulis ini.
Sampailah pada kegiatan puncak di Wisdom Park UGM. Di sini Kak Moli menjelaskan metode menulis di atas selembar daun. Para santri dibebaskan untuk menulis apa saja tanpa ada tema yang ditentukan.
Wisdom Park yang luas membuat mereka dapat mengeksplorasi daun di mana saja. Tidak banyak waktu yang diperlukan untuk mereka menyelesaikan cerita yang ditulis. Selanjutnya sebelum santri mempresentasikan tulisan, Kak Moli memberikan ice breaking terlebih dahulu. Mereka pun mengikutinya dengan bersemangat dan bagi peserta yang kalah dalam ice breaking, mereka harus mempresentasikan tulisan di hadapan teman-teman, ustazah pengampu ekstrakurikuler Jurnalistik, serta kakak-kakak FLP Yogyakarta.
Kak Moli menyimak cerita santri. Dengan percaya diri beberapa santri membacakan cerita yang telah ditulis pada selembar daun. Ada yang menulis sajak, curahan hati saat berkunjung ke UGM untuk pertama kalinya, serta cita-cita. Cerita-cerita yang mereka tulis sangat mengagumkan. Selesai membacakan cerita, Kak Yuna sempat memantik para santri terkait pengalaman mereka menulis di selembar daun. Hampir seluruhnya mengaku ini pengalaman pertama menulis di atas daun. Mereka sangat senang karena telah mendapatkan pengalaman baru, unik, dan juga menarik.
Kak Inel lalu mengisi dengan sesi diskusi terkait kegiatan yang telah mereka lakukan. Ada seorang santri yang bertanya ketika dirinya menulis, kadang hari ini dengan hari esok itu tidak konsisten sehingga dirinya merasa khawatir tulisannya tidak konsisten dan kurang bagus.
“Menulis di daun ini hampir seperti kalian menulis di buku harian. Setiap orang memiliki ceritanya masing-masing. Tulisan hari ini bisa berbeda dengan tulisan esok, tulisan mengikuti suasana hati. Jadi jangan pernah takut untuk menulis,” terang Kak Inel dalam sesi diskusi.
Outing class diakhiri dengan penyerahan plakat dari ekstrakurikuler Jurnalistik Putri MBS Yogyakarta dan tak lupa foto bersama. Terima kasih untuk seluruh santri putri MBS Yogyakarta yang begitu semangat dan antusias sejak awal hingga akhir kegiatan. (Reporter: Nias)