Forum Lingkar Pena (FLP) Yogyakarta menampilkan dramatisasi puisi pada acara 40 Hari Wafat Joko Pinurbo di Monumen Serangan Umum 1 Maret pada Rabu (5/6) sore.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama dari berbagai pihak, di antaranya Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, Kepolisian Daerah DIY, Museum Benteng Vredeburg, Taman Budaya DIY, serta beberapa instansi, penerbit, dan komunitas lainnya.
Joko Pinurbo, yang akrab disapa Jokpin, adalah sastrawan dan penyair yang telah menelurkan puluhan karya. Beliau wafat pada 27 April 2024 lalu di Yogyakarta.
Koordinator Divisi Humas FLP Yogyakarta Inel Iskandar mengaku mendapatkan kehormatan atas undangan Balai Bahasa DIY kepada FLP Yogyakarta untuk mengisi acara.
“Sebuah keberuntungan bagi FLP bisa bergabung (dalam pentas, red.) bersama sastrawan-sastrawan lainnya. Ini juga sekaligus kesempatan bagi FLP untuk dikenal lebih dekat oleh masyarakat Jogja,” ujarnya.
Lima orang anggota FLP Yogyakarta membawakan berbagai puisi Joko Pinurbo, yang masing-masing berjudul Kepada Uang, Cita-Cita, Pemeluk Agama, Doa Orang Sibuk 24 Jam Sehari Berkantor di Ponselnya, dan Kesedihan. Kelima puisi ini dipilih, menurut Inel, karena memiliki gagasan yang saling bersambung merepresentasikan kenyataan manusia saat ini.
“Kami ingin menunjukkan, bagaimana sih orang-orang sibuk itu? Orang bekerja yang tujuannya hanya uang? Kita sibuk mengejar uang buat beli rumah, yang juga merupakan salah satu yang dikejar dalam puisi Cita-Cita. Akan tetapi, sudahkah kita mengenal Tuhan? Sudahkah kita memeluk agama?” jelasnya panjang lebar.
Kepala Balai Bahasa DIY Dwi Pratiwi menyampaikan, acara ini merupakan penghormatan kepada mendiang Joko Pinurbo.
“Buah pikiran Pak Joko Pinurbo ini, kan, sangat luar biasa, ya. Jadi, kita patut mengapresiasi pikiran-pikiran beliau yang sangat dalam itu,” tuturnya. “Kita bisa belajar bagaimana seorang Joko Pinurbo merangkai kata-kata yang bisa kita resapi.”
Dalam kesempatan ini, hadir pula Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Kapolda DIY Inspektur Jenderal Polisi Suwondo Nainggolan. (fafa)