Upgrading Anggota Andal di Yogyakarta Sudah Selaras dengan Tujuannya

Yogyakarta – Kegiatan upgrading untuk anggota Andal Forum Lingkar Pena (FLP) yang berlangsung pada 7-8 Oktober di SM Tower and Convention Yogyakarta telah usai. Lebih dari dua puluh anggota Andal FLP hadir dari berbagai penjuru tanah air, bahkan mancanegara. Dalam sistem kaderisasi FLP, anggota andal merupakan jenjang tertinggi seorang anggota.

Koordinator Divisi Kaderisasi Badan Pengurus Pusat (BPP) FLP Sugiarti menilai bahwa upgrading ini telah mencapai tujuan penyelenggaraannya.

“Tujuannya adalah ini terbangunnya koordinasi yang lebih sinergis, yang lebih bagus, yang lebih solid di antara teman-teman Andal. Kita tidak hanya ngobrolin tentang wacana, tapi kita juga bicara tentang follow up secara taktis dari kegiatan ini,” tuturnya ketika diwawancarai pada saat penutupan acara, Ahad (8/10).

Pemilik nama pena Nafi’ah al-Ma’rab ini juga menyebut bahwa upgrading ini menjadi ajang untuk memetakan potensi dan memberdayakan para anggota Andal sehubungan dengan ide dan gagasan mereka terkait pengembangan FLP.

“Ada beberapa langkah nanti yang akan kita lakukan pasca kegiatan ini, mencakup bagaimana pembinaan secara kualitas kekaryaan, potensi dari teman-teman anggota, termasuk bagaimana teman-teman Andal yang ada di setiap wilayah di Indonesia, bahkan di luar negeri, memberikan kontribusi terhadap FLP di setiap level,” paparnya.

Pada upgrading ini, berbagai tokoh literasi hadir sebagai pembicara. Di antaranya adalah Dr. Phil. Ramayda Akmal, M.A. (dosen Bahasa dan Sastra Universitas Gadjah Mada), Dr. M. Irfan Hidayatullah, M.Hum. (dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran), dan Dr. Maimon Herawati, M.Litt. (dosen Jurnalistik Universitas Padjajaran).

Yogya, Representasi Budaya dan Sumber Inspirasi

Ada alasan unik terkait pemilihan kota Yogyakarta sebagai lokasi penyelenggaraan acara. Menurut Nafi’ah, ini ada kaitannya dengan keunikan Yogyakarta sebagai representasi budaya sehingga menjadikannya sumber inspirasi.

“FLP adalah komunitas orang-orang kreatif. Ketika dia datang ke suatu tempat sebenarnya dia tidak hanya semata-mata untuk meliputi suatu kegiatan, tetapi dia akan memotret banyak peristiwa, inspirasi, hal-hal yang ada di sekitarnya. Yogyakarta dipilih karena memiliki fenomena yang sangat bisa mengalir inspirasi bagi para penulis,” ujarnya.

Terakhir, penulis asal Pekanbaru ini berharap panitia lokal dari FLP Wilayah Yogyakarta dapat menarik pelajaran sebanyak-banyaknya dari setiap sesi upgrading kali ini.

“Ini merupakan kesempatan buat FLP Yogyakarta untuk memandang dinamika di FLP ini yang terkini. Misalnya, para anggota Andal ini secara nasional membangun kritik karya yang dari konsep teknis kepada gagasan Itu bisa diadopsi secara langsung dan lebih cepat oleh FLP Yogyakarta di level wilayah,” tutupnya. (ffp)

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: