Yogya-Melalui pembahasan yang alot, Musyawarah Wilayah X (Musywil X) Forum Lingkar Pena (FLP) Yogyakarta yang dilaksanakan pada Ahad (20/8) menetapkan Rais Rahman Hakim sebagai ketua untuk periode kepengurusan 2023-2025.
Sebelumnya, diskusi berjalan cukup lama, hingga dilakukan proses lobi. Namun, kesepakatan belum juga tercapai. Sesuai Tata Tertib Musywil, sidang beralih pada mekanisme voting yang dilaksanakan dua kali sebelum mendapatkan keputusan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman atas kepercayaan yang telah diberikan,” demikian ucap Rais dalam sambutan pertamanya sebagai ketua. “Saya sadar betul, saya bukanlah yang terbaik di antara teman-teman. Namun, keyakinan teman-teman menjadi satu dorongan tersendiri untuk saya agar mau belajar dan berkembang.”
Ada beberapa hal yang menjadi sorotan Rais dari periode sebelumnya untuk menjadi evaluasi pada masa kepemimpinannya, di antaranya dinamika pengurus dan anggota serta kurangnya stimulus anggota dalam berkarya.
“Anggota aktif FLP Yogyakarta saat ini umumnya adalah pelajar atau perantau, sehingga besar kemungkinan setelah masa studi berakhir mereka akan pulang,” beber Rais, yang namanya sendiri bisa diartikan sebagai ‘pemimpin’. “Evaluasi berikutnya, ada karya yang dihasilkan dari kepengurusan sebelumnya.”
Sebagai informasi, Musywil X Yogyakarta dilaksanakan selama satu hari penuh di Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Menanggapi pesan Badan Pengurus Pusat (BPP) FLP bahwa Yogyakarta diamanahi sebagai tuan rumah upgrading anggota Andal, mahasiswa Jurusan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini menyatakan siap menerima tantangan tersebut.
“Insyaallah, Jogja bersedia jadi tuan rumah upgrading. Dalam waktu dekat akan dibentuk kepanitiaan,” pungkasnya.
