
Pendaftaran calon anggota baru Forum Lingkar Pena (FLP) Yogyakarta akan ditutup dalam hitungan jam. Dari sekian nama yang masuk, Nur Khoiriyah menjadi salah satu pendaftar yang cukup gigih menembus ketatnya seleksi anggota baru FLP Yogyakarta.
Sempat mendaftar pada 2019 lalu, pemilik nama panggilan Khoir ini harus terhenti pada tahap seleksi berkas. Meskipun demikian, hal ini justru membuatnya tertarik untuk menggali lebih jauh tentang FLP melalui media sosial.
“Waktu itu saya menulis puisi, tapi kata panitia, enggak ada unsur dakwahnya sama sekali,” tutur penyuka puisi ini. “Dari situ saya jadi kepo dan buka-buka Instagram, jadi agak kenal tentang FLP.”
Ditolak sekali, Khoir tidak menyerah begitu saja. Pada rekrutmen 2022 ini, dia kembali mencoba dengan harapan renjana kepenulisannya terwadahi dan menjadi lebih bermanfaat karena ada tujuan dakwah di dalamnya.
“Saya sudah tahu tentang FLP sejak pertama kali tinggal di Jogja, 2014. (Dengan masuk FLP) Saya ingin lebih terlatih, terbekali, dan dapat mendalami sehingga kata demi kata itu menjadi sebuah karya yang baik. Saya termotivasi dengan visi-misi, lingkungan literasi, dan keilmuan yang ada di FLP,” jelasnya.
Mahasiswa semester 6 STAI Masjid Syuhada Yogyakarta ini mengakui, karya yang dikumpulkan sebagai persyaratan merupakan tantangan pendaftaran yang paling berat.
“Sebagai pemula dalam kepenulisan, menulis karya sebagai pemenuhan persyaratan tersebut tentu lumayan butuh mikir lama dan sempat bingung mau menulis apa,” pungkasnya sambil tertawa. (*FFP)